Dari 500 unit Sekolah Rakyat yang direncanakan akan dibangun, saat ini 166 unit telah mulai beroperasi dan menampung 15.945 siswa yang berasal dari keluarga dengan penghasilan terendah. “Ada yang bantu orang tuanya jadi pemulung dan ada yang hidup di jalanan sekarang sudah bisa bersekolah di sekolah rakyat. Memang sekolah rakyat itu kita rancang sebagai upaya untuk memotong rantai kemiskinan,”
kata Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kita harus berani mengubah keadaan, kita harus berani memotong rantai kemiskinan. Kita tidak boleh menyerah kepada keadaan,”
lanjutnya. Dengan ini, akses pendidikan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dapat semakin terbuka lebar.
Selain itu, pemerintah juga mendirikan SMA Garuda, yakni 10 sekolah unggulan nasional yang diperuntukkan bagi pelajar berprestasi di seluruh Indonesia. Kurikulum international baccalaureate (IB) yang diterapkan di sekolah ini diharapkan bisa membawa lulusan menuju perguruan tinggi terbaik dunia. “Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas terbaik mana pun di dunia. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia. Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,”
katanya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah tengah merenovasi 16.140 gedung sekolah, termasuk SD, SMP, dan SMA. Transformasi pendidikan pun diwujudkan dengan program pemberian perangkat interaktif digital di setiap sekolah. “Flat panel, IFP, interactive flat panel. Di situ sudah ada komputernya, yang di situ bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan. Jadi silabus, semua silabus kita akan ada di situ,”
ujarnya.
Kepala Negara juga memaparkan rencana pembangunan 7.000 unit sekolah terintegrasi di setiap kecamatan yang menyatukan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kawasan pendidikan. Prestasi Universitas Indonesia yang berhasil menembus Top 200 US World Ranking Universities turut diapresiasi sebagai kemajuan pendidikan tinggi nasional. “Menteri Dikti dan Wamen saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS dan sebagainya,”
kata Presiden Prabowo.
—