Ferry Paulus, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), menyampaikan bahwa klub-klub di Super League, wajah baru dari Liga 1, akan diperbolehkan mendaftarkan sebelas pemain asing mulai musim depan. Ini merupakan langkah besar dalam kebijakan pemain asing yang menghapus batasan kuota Asia dan non-Asia “Kemudian di DSP (Daftar Susunan Pemain) tetap delapan, tetapi klub boleh mendaftarkan sampai 11 pemain. Delapan yang main, delapan di DSP. Kalau klub hanya mendaftarkan delapan, ya tidak apa-apa,”
kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT LIB di Jakarta pada Senin.
Kebijakan ini datang setelah berbagai perubahan dalam tiga musim terakhir. Pada musim 2022/2023, ketentuan pemain asing adalah sistem 3+1, yang kemudian diubah menjadi 5+1 pada musim 2023/2024. Untuk musim 2024/2025, jumlah pemain asing yang bisa didaftarkan adalah delapan, dengan delapan pemain tercantum dalam Daftar Susunan Pemain, namun hanya enam yang bisa bermain dalam satu laga.
Ferry berharap regulasi ini bisa bertahan lama tanpa perubahan lebih lanjut “Mudah-mudahan akan menjadi regulasi tetap,”
kata dia. Saat ditanya tentang alasan kenaikan kuota pemain asing, Ferry menjawab, “kita punya keinginan, tanpa mengesampingkan pemain lokal yang ada, kita juga sangat perlu untuk bisa bersaing di Asia. Oleh karena itu boleh didaftarkan 11”
. Untuk pemain muda, setiap klub harus mendaftarkan lima pemain U-23, dan satu di antaranya wajib tampil minimal 45 menit. Super League musim depan akan dimulai pada 8 Agustus dengan pertandingan antara Persebaya dan PSIM Yogyakarta di Surabaya “Regulasi lain, untuk pemain U-23 kelahiran 2003, bermain 45 menit, yang didaftarkan adalah lima pemain,”
kata Ferry.
—