Hingga Juni 2025, penerimaan pajak mencapai Rp 831,27 triliun, mencakup 38% dari total target APBN tahun 2025 yang ditetapkan pada angka Rp 2.189,3 triliun. Capaian ini menunjukkan usaha pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal di tengah tantangan ekonomi global.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyoroti adanya tekanan di awal tahun yang mengakibatkan penurunan tajam penerimaan pajak pada Januari 2025, yang hanya mencapai Rp 88,9 triliun, jauh di bawah Rp 152,9 triliun pada Januari 2024 “Netonya memang jauh lebih dalam kontraksinya Januari 41,9 persen karena restitusi cukup besar. Sampai Februari masih terasa,”
. Namun, optimisme mulai muncul seiring dengan perbaikan kinerja penerimaan bulan-bulan berikutnya.
Perbaikan kondisi ekonomi terlihat sejak Maret, dengan penerimaan yang naik 3,5% menjadi Rp 134,8 triliun dibandingkan Maret tahun sebelumnya. Angka ini terus naik pada April dengan penerimaan Rp 234,4 triliun, atau tumbuh 5,8%. Mei sempat mengalami penurunan, tetapi situasi kembali stabil pada Juni “Pada Mei kontraksi lagi karena restitusi, dan Juni sudah mulai positif setelah Dirjen Pajak baru melakukan adjustment,”
.